Minggu, 17 November 2013

Tugas ISD 2 Pemuda dan Sosialisasi



Bahaya Narkoba Menjangkiti Kalangan Remaja
            Semakin hari, zaman berkembang kian pesat sayangnya, perkembangan zaman ini justru malah merubah pola pikir dan gaya hidup ke arah yang negatif terutama bagi kalangan remaja. Remaja yang sejatinya adalah pemuda penerus bangsa yang seharusnya mampu meningkatkan prestasi dan membanggakan bangsa ini justru malah terjebak dalam lingkaran hitam narkoba yang dapat merusak dirinya dan masa depannya.
          Narkoba sendiri telah menjadi masalah serius bagi bangsa ini. Pasalnya barang haram ini tanpa pandang bulu mampu menjangkiti siapa saja termasuk para remaja. Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sekolah, kampus, dan tempat-tempat bekumpulnya anak-anak muda. Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu meraja rela. 
          Penyebaran narkoba di kalangan pelajar saat ini sudah sangat memprihatinkan mengingat para pelajar saat ini terutama pelajar SD, SMP, dan SMA sudah banyak yang mengenal tentang zat adiptif. Seperti contoh di zaman sekarang ini, sudah banyak anak-anak dibawah umur yang sudah pernah mencicipi rokok dan yang lebih parahnya lagi balita yang seharusnya masih dalam pengawasan penuh orang tua sudah ada yang merokok. Dari rokok inilah yang menyebabkan anak-anak dibawah umur ini yang kecanduan akan zat adiptif tersebut dan tidak menutup kemungkinan bahwa suatu saat nanti mereka akan mencoba narkoba.
          Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), kasus pemakaian narkoba oleh pelaku dengan tingkat pendidikan SD hingga tahun 2007 berjumlah 12.305. Data ini begitu mengkhawatirkan karena seiring dengan meningkatnya kasus narkoba (khususnya di kalangan usia muda dan anak-anak, penyebaran HIV/AIDS semakin meningkat dan mengancam. Hal ini menegaskan bahwa saat ini perlindungan anak dari bahaya narkoba masih belum cukup efektif. Walaupun pemerintah dalam UU Perlindungan Anak nomor 23 tahun 2002 dalam pasal 20 sudah menyatakan bahwa Negara, pemerintah, masyarakat, keluarga, dan orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak. Namun perlindungan anak dari narkoba masih jauh dari harapan.


          Narkoba adalah masalah serius yang harus di tuntaskan oleh bangsa ini dan seluruh dunia. Karena narkoba bukanlah suatu masalah individu melainkan masalah semua orang. Peran orang tua dalam pencegahan narkoba juga perlu di tingkatkan karena orang tua adalah pembimbing bagi anak-anaknya dan juga mengerti tentang kepribadian anaknya tersebut. Upaya pencegahan juga sudah banyak dilakukuan pemerintah dengan cara melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah dan juga menerbitkan poster atau video tentang dampak dan bahaya dari narkoba.
Dampak Negatif Penyalahgunaan Narkoba
Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja (pelajar) adalah sebagai berikut:
  • Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
  • sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
  • Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
  • Sering menguap, mengantuk, dan malas,
  • tidak memedulikan kesehatan diri,
  • Suka mencuri untuk membeli narkoba.
  • Menyebabkan Kegilaan, Pranoid bahkan Kematian !

Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba
        Pemarintah melalui BNN (Badan Narkotika Nasional) sudah banyak melakukan upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba. Upaya ini tidak akan berhasil tanpa peran serta masyarakat untuk mensosialisasikan terhadap lingkungannya. Menurut BNN metode pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba yang paling efektif dan mendasar adalah metode promotif dan preventif.
Metode promotif
Program promotif ini kerap disebut juga sebagai program preemtif atau program pembinaan. Pada program ini yang menjadi sasaran pembinaanya adalah para anggota masyarakat yang belum memakai atau bahkan belum mengenal narkoba sama sekali. Prinsip yang dijalani oleh program ini adalah dengan meningkatkan peranan dan kegitanan masyarakat agar kelompok ini menjadi lebih sejahtera secara nyata sehingga mereka sama sekali tidak akan pernah berpikir untuk memperoleh kebahagiaan dengan cara menggunakan narkoba. Bentuk program yang ditawrkan antara lain pelatihan, dialog interaktif dan lainnya pada kelompok belajar, kelompok olah raga, seni budaya, atau kelompok usaha. Pelaku program yang sebenarnya paling tepat adalah lembaga-lembaga masyarakat yang difasilitasi dan diawasi oleh pemerintah.
Metode preventif
Program preventif ini disebut juga sebagai program pencegahan dimana program ini ditujukan kepada masyarakat sehat yang  sama sekali belum pernah mengenal narkoba agar mereka mengetahui tentang seluk beluk narkoba sehingga mereka menjadi tidak tertarik untuk menyalahgunakannya. Program ini selain dilakukan oleh pemerintah, juga sangat efektif apabila dibantu oleh sebuah instansi dan institusi lain termasuk lembaga-lembaga profesional terkait, lembaga swadaya masyarakat, perkumpulan, organisasi masyarakat dan lainnya.
Beberapa kegiatan dalam metode preventif:
1.   Kampanye anti penyalahgunaan narkoba
2.   Penyuluhan seluk beluk narkoba
3.   Pendidikan dan pelatihan kelompok sebaya
4.   Upaya mengawasi dan mengendalikan produksi dan upaya distribusi narkoba di masyarakat











                       www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Remaja+dan+Narkoba...